detik12.com- DUMAI- Kejaksaan Negeri Dumai merilis laporan Capaian Kinerja periode bulan Januari – Juni tahun 2021.
Laporan pencapain kinerja tersebut dirilis dalam rangka memperingati hari Bhakti Adyaksa ke – 61, 22 Juli tahun 2021. Tahun ini HBA yang bertemakan “Berkarya Untuk Bangsa” digelar secara sederhana karna masih di suasana pandemi Covid-19.
Dalam beberapa rilisan tersebut adalah penguraiyan pencapainyan, namun hal tersebut sangat berbeda dengan pancapaian Pidsus, bahkan di pidsus tidak terlihat tidak ada satu kasuspun yang sampai ke meja hijau dari 2019.
Seperti diketahui saat ini Kejari Dumai menangani kasus dugaan korupsi penyelewengan dalam pertanggungjawaban anggaran di Pemerintah Kecamatan Bukit Kapur Kota Dumai Tahun 2017 dan 2018, dengan kerugian sekitar Rp320 juta dari total anggaran Rp916 juta tahun 2017 dan 2018. Dua tersangka sudah ditetapkan dalam penyelidikan yang dimulai sejak 2019 ini
Kasi Intel Dede Setiawan kepada Media mengatakan,
“HBA kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kita menggelarnya secara sederhana. Kita tidak ada mengundang tamu,” sebutnya.
Dede Mengatakan berapa kasus tipikor yang sudah disidangkan ke Pengadilan Tipikor Pekanbaru, sejak Kasi Pidsus Ekky Rizki Asril yang notabene sudah dua kali mengikuti HBA di Kejari Dumai, Dede mengatakan belum ada.
“Tidak ada kasus yang masuk (Disidangkan ke Pengadilan Tipikor, red),” jawab Dede singkat.
Disamping itu juga menangani kasus Pengadaan Bandwidth senilai sekitar Rp1,3 milyar yang diduga terjadi mark up atau penggelembungan anggaran yang bersumber dari APBD murni dan perubahan (APBD-P) Kota Dumai Tahun 2019 pada Diskominfo Dumai.
Baru-baru ini, terdengar informasi Kejari Dumai juga sedang mendalami kasus dugaan penyelewengan dalam pengelolaan Baznas Kota Dumai.
“Dalam waktu dekat ini ada kasus yang dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor,” tegas Dede seraya menambahkan, keberhasilan Kejari Dumai tidak bisa dilihat dari satu segi Pidsus saja, tapi dari semua.
Redaksi : Arm
