detik12.com,- jambi- Pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) Desa Lempur, Kecamatan Gunung raya, Kabupaten Kerinci, dinilai tidak tepat sasaran. Senin (17/8/2020).
Pasalnya dari hasil pembagian BLT DD yang telah dilakukan Pjs Kades Lempur Mudik, diduga banyak diterima oleh lingkaran keluarga Perangkat Desa, selain katagori penerima bantuan juga tidak sesuai aturan maupun juknis yang seharusnya.
Warga Lempur Mudik menyampaikan keluhan kepada Wartawan tentang adanya kecurangan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) yang diserahkan ke penerima yang notabenya tidak tepat..
Salah satu warga, R, (39) mengatakan bahwa penyaluran BLT yang bertempat di rumah yang tidak seharusnya dapat, ” kami sebagai warga Lempur Mudik ini merasa kecewa dengan apa yang dilakukan Buk Mi (pjs kades), jelas jelas cara pembagiannya curang, karna yang dapat orang berada, bukannya orang Susah,” ujarnya.
“Pembagian BLT ini tidak melalui mekanisme yang adil, dan kami sangat keberatan dengan apa yang dilakukan buk kades disini, ia sepertinya memonopoli jabatan, coba bayangkan, selain ia ketua BPD dia juga pjs (kades), dan anaknya menjabat sebagai Sekdes, satu keluarga jadi pengurus di desa kami, ” ujar warga lempur mudik tersebut.
Pengamat Politik dan Hukum di Jambi Mahdala S.H mengatakan pemerintah desa harus profesional, ikuti aturan yang ada untuk melaksanakan pembagian BLT Dana Desa dan jangan melakukan sesuka hati mereka, hal ini bisa kita laporkan ke tingkat provensi dan kalau perlu sampai ke Kementrian, katanya melalui sambungan video call.
“Jika terjadi penyimpangan terhadap penyaluran dana BLT dari aturan, maka itu tidak dibenarkan, dari sosialisasi musdessus sudah kita sampaikan ,pemdes harus mengikuti aturan yang ada dan jangan coba-coba kongkalingkong untuk mendapatkan keuntungan,”kata lagi.
warga Desa Lempur Mudik mengatakan, fakta-fakta dilapangan dalam pembagian BLT DD tidak seperti seharusnya. Karena dari pembagian itu masih banyak warga yang mampu maupun kaya menerima BLT DD itu, dan hal itu banyak tidak sesuai aturan yang ada.
“Kami menduga ada unsur sengaja yang dilakukan oleh unsur oknum Perangkat Desa untuk melakukan hal itu, sehingga terjadinya pembagian BLT DD itu tidak tepat sasaran. Sedangkan warga yang merasa tidak mendapat keadilan,” ungkapnya.
warga juga menyampaikan, permasalahan pembagian BLT DD sangat tidak ada hubungan dengan penerima. Dirinya menyebutkan, ketidakberesan itu akibat pendataan asal-asalan yang dilakukan oleh oknum Perangkat Desa sehingga terjadinya penyaluran bantuan yang tidak tepat sasaran seperti sekarang.
“Tidak hanya itu, saya melihat ini ada unsur sengaja dari oknum Perangkat Desa yang mencatut penerima untuk kalangannya sendiri. Padahal menurut pandangan kasat mata, penerima orang itu masih tergolong orang kaya. Saya sangat menyayangkan hal ini sehingga menjadi polemik serta kecemburuan sosial diantara. Saya pribadi menyatakan urusan ini menjadi panjang, jika tidak ada penyelesaian,” tegasnya.
“Kami datang menanyakan BLT yang tidak ada dalam daftar, maka masyarakat menilai BLT yang dicairkan tidak tepat sasaran dan tidak sesuai dengan prosedur yang dikeluarkan pemerintah.
“Kami minta agar BLT yang di salurkan ini jangan pilih dan harus betul-betul diberikan yang berhak, selain itu juga jangan pilih kasih. Karena BLT tersebut diperuntukkan untuk warga yang terdampak Covid-19,” ujarnya lagi.
Penulis : Armen