DUMAI, Detik12.com – Generasi Muda Batak Dumai (GMBD) dampingi warga masyarakat komunitas peternak babi tradisional di Kota Dumai dalam rangka hearing atau rapat dengar pendapat dengan anggota Komisi II DPRD Dumai, hari ini, Selasa (2/3-2021).
Tujuan pertemuan hearing warga peternak tradisional Dumai dengan anggota komisi II DPRD tersebut guna menyampaikan hal-hal keluh kesah yang dialami warga peternak berharap ada solusi dari para anggota dewan.
Akibat kejadian yang dialami para warga, maka kondisi keuangan maupun perekonomian warga mengalami keterpurukan, kebutuhan rumah tangga tidak terpenuhi bahkan biaya pembelian bibit ternak untuk dipelihara belum dapat diganti.
Dimana beberapa bulan silam, para warga peternak babi tradisional dibeberapa daerah termasuk di wilayah Batu Bintang, Bukit Batrem maupun daerah lainnya di Kota Dumai ternaknya dilanda wabah penyakit hingga jumlahnya ratusan ekor mati.
Informasi diperoleh media ini di Kota Dumai, setidaknya ratusan ternak babi diserang wabah penyakit hingga berujung dengan kematian ternak.
Virus atau hama penyakit yang menyerang ternak babi tidak bengenal yang besar atau induk, bahkan ternak yang masih kecil atau baru lahir turut diserang penyakit hingga mati.
Oleh karena kondisi kerugian yang dialami peternak maka para warga ini mencoba menemui anggota dewan guna menyampaikan aspirasi dan berharap ada solusi membantu beban ekonomi yang mereka alami.
Pertemuan warga dengan anggota komisi II DPRD Dumai digandeng oleh salah satu organisasi GMBD di Kota Dumai. Acara pertemuan rapat dengar pendapat itu dilaksanakan di Ruang Rapat Melati lantai 2 DPRD Kota Dumai, pagi tadi, Selasa (2/3-2021).
Dalam sesi temu hearing dengar pendapat antara perwakilan warga dengan anggota Dewan itu meminta Komisi II DPRD Dumai memberikan solusi atas keterpurukan perekonomian yang dialami warga perternak itu.
“Mohon kami dibantu carikan solusi pak dewan yang terhormat”, ujar Jhon Sitinjak, salah seorang peternak mewakili warga komunitas peternak tradisional yang hadir dalam hearing.
Dalam kesempatan hearing itu, GMBD juga menyampaikan beragam aspirasi mewakili peternak atas dampak yang timbul akibat banyaknya hewan ternak warga yang mati dikarenakan wabah penyakit dimaksud.
Sebelum wabah penyakit menyerang ternak babi, para warga sudah banyak menanamkan modal saat keberlangsungan pemeliharaan atau membesarkan ternak, namun setelah hewan ternak warga mati keuangan pun terpuruk dan bahkan membeli anak ternak untuk dibesarkan atau dipelihara banyak warga tidak mampu.
“Kondisi ekonomi peternak semakin sulit hingga terjadi kelangkaan stok daging di pasaran. Selain kejadian munculnya wabah menyerang ternak membuat mental para peternak terpukul dan masih banyak lagi efek yang dapat ditimbulkan oleh kejadian luar biasa saat itu”, tambah Henok Tambunan ketua umum GMBD saat hearing mendampingi peternak.
Sementara itu Ketua Komisi 2 DPRD Kota Dumai, Gusri Effendi, dalam pertemuan hearing menyambut baik aspirasi yang disampaikan warga peternak. Dia (Gusri Effendi-red) menanggapi keluhan warga dengan menyebut akan membantu para peternak dalam jangka pendek dan panjang.
“Banyak masukan yang sudah kita dapat sepanjang rapat ini. Kita dari DPRD siap bersama GMBD membantu mencarikan solusi terbaik buat para peternak yang berdampak akibat matinya hewan ternak ini, besok kita akan agendakan rapat dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Dumai”, imbuh Gusri meyakinkan para perwakilan warga peternak yang hadir dalam hearing.
Rapat dengar pendapat itu tampak dihadiri beberapa anggota komisi II DPRD Kota Dumai diantaranya, Jem Harahap, H. Yuhandri, S.P, Kamisan, H. Syaprizal Nurdin, S.E. Selain itu juga turut dihadiri anggota DPRD lainnya dari Komisi III seperti SW. Simanungkalit dan Roni Ganda Bakara.
Penulis : Tambunan
Sumber : GMBD