BeritaEKONOMINEWS

Harga Gas Elpiji 3 Kg di Kota Dumai Bervariasi, Pemerintah Kok Diam Saja

×

Harga Gas Elpiji 3 Kg di Kota Dumai Bervariasi, Pemerintah Kok Diam Saja

Share this article

DUMAI, (DETIK12.com)– Harga gas elpiji 3 kilogram di Kota Dumai bervariasi. Mulai dari harga Rp18.000 ribu sampai dengan harga Rp25.000 ribu pertabung.

Atas ketidaksamaan harga gas tersebut pemerintah kok diam saja. Hal ini yang dipertanyakan masyarakat kepada pemerintah Kota Dumai.

Dari pantauan Detik12.com di sejumlah pangkalan gas elpiji dan kedai-kedai tempat penjualan gas elpiji tersebut selama beberapa hari belakangan ini memang benar adanya ketidaksamaan harga gas elpiji 3 kilogram tersebut.

Selain itu, banyak juga keluhan masyarakat Kota Dumai di Media Sosial (Medsos) terkait permasalahan harga gas elpiji tersebut.

Seperti yang dikatakan, Samsul. Pedagang ini kepada Detik12.com melalui pesan facebook mengatakan, harga gas elpiji 3 kilogram di Kota Dumai bervariasi.

Hal ini menurut Samsul sangat merugikan masyarakat. Namun yang disayangkan Samsul pemerintah Kota Dumai tidak ada melakukan peninjauan atau penindakan terhadap pangkalan gas elpiji yang nakal itu.

“Saya dalam beberapa hari ini beli gas elpiji 3 kilogram dengan harga bervariasi. Ada yang Rp20 ribu, ada juga yang Rp25 ribu pertabung. Yang saya sayangkan pemerintah Kota Dumai kok diam saja. Katanya memakmur masyarakat dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat, ternyata tidak ada apa yang disampaikan tersebut,” terang Samsul.

Hal serupa juga disampaikan warga lainnya. Menurut Nur, selama ini pemerintah Kota Dumai tak pernah turun ke lapangan untuk memantau harga gas elpiji.

“Pemerintah Kota Dumai sekarang ini hanya pintar bicara di media saja. Coba turun ke lapangan lihat langsung. Yang merasakan semua permasalahan di Kota Dumai kami ini masyarakat bawah. Sejak BBM naik, pemerintah Kota Dumai tidak ada sama sekali melakukan pemantauan terhadap harga-harga bahan pokok di pasar. Padahal kami menunggu sampai mana keperdulian pemerintah terhadap masyarakat. Kalau saya lihat pemerintah sama saja, beda yang disampaikan dengan yang dikerjakan,” kata Nur.***