HUKUMKESEHATANLINGKUNGANPENDIDIKAN

Humas PGN Dinilai “Asbun”

×

Humas PGN Dinilai “Asbun”

Share this article

DUMAI, Detik12.com – Humas PT PGN, Taufik, dinilai “Asal Bunyi alias Asbun” soal pihak kontraktor PT Noorel yang mengerjakan pemasangan Jaringan Pipa Gas Bumi untuk Rumah Tangga di Kota Dumai menyebut sudah mengikuti aturan.

Sebelumya kepada media ini dijelaskan Taufik, bahwa pihak kontraktor (PT Noorel) selalu koordinasi dengan pemerintah kota termasuk soal aturan pembatasan sosial (social distancing).

Pekerja dalam bekerja ujar Taufik lagi selalu mengikuti protokol kesehatan mencegah penularan pandemi covid 19 dan menyebut semua pihak ingin menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya tanpa mengabaikan ketentuan pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kota.

Namun apa yang dijelaskan Taufik kalau pihak kontraktor selalu koordinasi dengan pemerintah kota termasuk soal pembatasan sosial dan menyebut semua menghendaki bekerja sebaik-baiknya tanpa mengabaikan ketentuan pemerintah dinilai penjelasan “asbun dan terkesan pembohongan publik”.

Kenapa demikian, karena fakta di lapangan “jauh panggang dari api”. Dimana soal social dan fisycal distancing (jaga jarak) yang diterapkan pemerintah pusat maupun daerah (Kota Dumai) melarang dilakukan keramaian atau berkumpul justeru diduga tidak dituruti oleh pihak PT Noorel.

Faktanya, para pekerja jaringan gas (jargas) sekitar 200 orang lebih yang didatangkan pihak kontraktor dari daerah Pulau Jawa ke Kota Dumai hanya ditempatkan tinggal dibeberapa rumah kontrakan di wilayah kelurahan Jaya Mukti, Kota Dumai.

Ironisnya, rumah kontrakan para pekerja jargas tersebut diduga diketahui oleh pihak-pihak berkompeten soal penanganan penanggulangan covid-19 di Kota Dumai, baik pihak Satpol PP, kelurahan, kecamatan, LPMK dan Rt setempat maupun beberapa oknum tim gugus tugas covid-19 namun hingga kini rumah sewa yang ramai-ramai (hingga sampai 63 orang) satu rumah ditempati pekerja jargas terkesan pembiaran dan tidak ada larangan.

Bahkan sejumlah media online di Kota Dumai sudah berulangkali mengangkat pemberitaan soal fenomena orang ramai/berkumpul itu akan tetapi belum ada tindakan.

Ketika hal tersebut dikonfirmasi media ini ke Lurah Jaya Mukti, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai, hingga berita ini diekspos tidak ada balasan dari lurah dimaksud.

Sementara juru bicara (humas) gugus tugas covid-19 Kota Dumai, dr Sayful, menyebut soal pekerja yang ramai-ramai berkumpul di satu rumah tidak boleh “itu tidak boleh” imbuh Saiful saat dihubungi media ini namun hingga kini tidak ada tindakan dari para pihak terkait.

Sementara itu, menyikapi penjelasan humas PGN yang dikirim lewat nomor Phonselnya kepada media ini dinilai asbun diakui Taufik hal tersebut bukan statemen/pengakuan Taufik, namun pengakuan pihak PT Norel di Jakarta.

“Penjelasan itu bukan statemen saya tapi penjelasan pihak kontraktor di Jakarta saya teruskan ke bapak”, ujar Taufik dari ujung phonselnya seakan mengklarifikasi penjelasanya saat dihubungi detik12.com.

Untuk diketahui, di wilayah kelurahan Jaya Mukti, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai, terdapat beberapa rumah yang dihuni oleh pekerja pemasangan pipa jargas mulai dari 30 orang, 45, 52 hingga 63 orang.

Fenomena ini tentunya mengakibatkan terjadinya penumpukan atau keramaian yang berimbas kepada keresahan dan kenyamanan warga sekitar bahkan jelas diduga tidak menuruti aturan pemerintah maupun protokol kesehatan soal pembatasan sosial.

Penulis : Tambunan

Kepada Seluruh Masyarakat, Jika memiliki informasi, dan menemukan kejadian/peristiwa penting, atau pelanggaran hukum, baik oleh warga atau pejabat pemerintah/lembaga/penegak hukum, silahkan mengirimkan informasi ke

Redaksi kami. Merupa narasi/tulisan, rekaman video/suara

ke No telepon/WA: 087839121212