DUMAI, detik12.com – Untuk meningkatkan wawasan Human Resource Development (HRD) atau Sumber Daya Manusia pada badan usaha terkait kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan Cabang Dumai menggelar gathering bersama dengan badan usaha setempat.
Dalam acara tersebut, para perwakilan badan usaha yang hadir juga dapat bertemu langsung dengan petugas Relationship Officer (RO) BPJS Kesehatan yang selama ini sering berkomunikasi lewat telepon untuk berkoordinasi seputar administrasi kepesertaan Program JKN pekerja badan usaha.
“Kegiatan gathering ini sangat penting, banyak informasi yang disampaikan terkait kepesertaan dan pelayanan Program JKN. Jadi diharapkan seluruh perwakilan badan usaha yang hadir nantinya dapat menyampaikan kembali informasi ini ke seluruh karyawan maupun manajemen badan usaha”, kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Dumai, Bernard Sibarani.
Bernard Sibarani, lebih lanjut menjelaskan, ada beberapa kasus peserta JKN yang kadang tidak terlalu memahami prosedur pelayanan saat berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) atau di rumah sakit, sehingga terjadi kesalahpahaman di lapangan.
“Harapannya dengan digalakkannya upaya sosialisasi, dapat meminimalisir hal tersebut,” kata Bernard Sibarani, dilansir detik12.com, Jumat (25/8/2023).
Bernard Sibarani lebih jauh menjelaskan bahwa jumlah badan usaha terdaftar di wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Dumai mencapai 2.479 badan usaha, dengan jumlah peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) sebanyak 95.888 peserta.
Sementara, total peserta JKN dari semua segmen di wilayah setempat adalah sebanyak 332.117 peserta. Untuk memberikan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan bekerja sama dengan 154 fasilitas kesehatan setempat.
“Kami bermitra dengan 133 FKTP, 12 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) atau rumah sakit, dan sembilan apotek Program Rujuk Balik (PRB). Kami juga memastikan mitra fasilitas kesehatan kami menjalankan Janji Layanan JKN dalam melayani peserta, salah satunya tidak melakukan diskriminasi terhadap pasien JKN yang berobat,” kata Bernard.
Pada kesempatan tersebut, Bernard juga kembali menjelaskan terkait tata cara pemanfaatan Aplikasi Mobile JKN.
Dari hasil pertemuan tersebut, ternyata masih ada peserta yang belum paham cara memanfaatkan fasilitas atau fitur-fitur yang ada di Aplikasi Mobile JKN.
Menurut Bernard, sebagian besar peserta memang sudah mengunduh aplikasi tersebut, tapi hanya sebagian saja yang sudah memanfaatkan fitur yang ada di Aplikasi Mobile JKN. Makanya pada kesempatan ini saya langsung mempraktikkannya dan diikuti oleh seluruh peserta yang hadir, terang Bernard.
Sosialisasi Aplikasi Mobile JKN terus digalakkan, terutama mengenai tutorial pemanfaatan fitur Pendaftaran Pelayanan antrean online.
Menurut Bernard, hal ini sangat berpengaruh pada pelayanan di fasilitas kesehatan terutama pada pelayanan lanjutan di rumah sakit.
Seperti halnya di RSUD Dumai, sebelum diberlakukannya antrean online peserta harus pagi-pagi sekali datang ke rumah sakit demi bisa mendapatkan nomor antrean pertama.
Kini setelah diberlakukannya antrean online di RSUD Dumai sejak Januari kemarin, peserta yang dirujuk ke rumah sakit tidak perlu lagi harus datang pagi-pagi sebab cukup mendaftar secara online melalui Aplikasi Mobile JKN.
Di era digitalisasi seperti saat ini jelas Bernard Sibarani lagi, tuntutan masyarakat semakin tinggi. Orang-orang ingin serba cepat dan praktis, termasuk dalam hal mendapatkan layanan kesehatan.
BPJS Kesehatan menurut Bernard sudah banyak melakukan perubahan dengan meluncurkan inovasi-inovasi yang dapat mempermudah peserta JKN dalam mengakses layanan.
“Kegiatan gathering ini mudah-mudahan bisa dilaksanakan setiap tahun karena dapat menambah wawasan kami terkait pelayanan Program JKN,” ucap Syafril, salah satu HRD badan usaha setempat yang hadir di acara tersebut.** (JKN)