Editor’s PickINTERNASIONALUMUM

Mahfud MD Minta BP2MI Perketat Keberangkatan, Terkait Maraknya Modus Perdagangan Ginjal TKI di Luar Negeri

×

Mahfud MD Minta BP2MI Perketat Keberangkatan, Terkait Maraknya Modus Perdagangan Ginjal TKI di Luar Negeri

Share this article

Detik12- JAKARTA – Maraknya kasus penjualan organ tubuh atau transplantasi organ tubuh berupa ginjal belakangan ini menjadi masalah serius yang harus ditangani.

Seperti halnya yang dilansir di beberapa media Massa,

Sebanyak 14 Warga Negara Indonesia (WNI) menjadi korban perdagangan organ di luar negeri hingga ginjal mereka dijual. Hingga kini 14 WNI tersebut masih tertahan di salah satu rumah sakit diluar negeri karena ginjal mereka dijual.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan modus yang digunakan untuk mengelabui WNI adalah dengan mengiming-imingi para korban untuk bekerja di luar negeri dan menjadi korban ginjal dijual.

Namun, ketika mereka tiba di sana, mereka diminta untuk menandatangani kontrak penjualan ginjal, Waktu mereka berangkat, mereka mengatakan akan bekerja di restoran atau tempat lain. Tapi begitu mereka sampai di sana, mereka diminta untuk menandatangani kontrak penjualan ginjal,” jelasnya.

Dijelaskan Mahfud MD, ke 14 WNI ini kini tertahan di rumah sakit luar negeri sebagai korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Mereka menjadi korban perdagangan organ tubuh, di mana ginjal mereka dijual. Ke 14 WNI ini, kata Mahfud MD ginjal dijual dan ditampung di berbagai rumah sakit.

“Dikirim ke luar negeri, ginjalnya dijual, ditampung di berbagai rumah sakit, dan mereka tidak mendapat perawatan yang memadai juga,” kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, pada hari Selasa (4/7/2023). Berdasarkan informasi dari Polri, 14 WNI ini hingga saat ini masih tertahan.

“Menurut informasi yang saya terima dari Polri, masih ada 14 orang yang tertahan di rumah sakit di suatu negara dengan kasus penjualan ginjal ini,” tambahnya.

Perlu dicatat bahwa Mahfud juga mengungkapkan bahwa Satgas TPPO telah menetapkan 698 tersangka dalam satu bulan terakhir sebagai hasil dari kerja keras mereka.

Selain itu, dalam waktu yang sama, Satgas TPPO telah berhasil menyelamatkan 1.943 korban. Namun, Mahfud menduga masih ada banyak korban lain yang belum berhasil diselamatkan.

“Dalam satu bulan tersebut, kami berhasil menyelamatkan 1.943 korban. Mungkin masih ada banyak korban lain yang belum berhasil diselamatkan, tetapi jumlah ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam satu bulan. Namun, dalam satu bulan terakhir ini, kami telah sangat produktif,” ujarnya.

Mahfud berharap apa yang dilakukan BP2MI dalam memberikan pelindungan kepada PMI maupun pencegahan PMI ilegal bagian dari kejahatan TPPO perlu ditingkatkan lagi. “Langkah-langkah BP2MI ini sudah cukup, kemudian tentu di setiap institusi itu ada tikus, BP2MI ini sekarang sedang memerangi tikus-tikus yang sedang menggerogoti kabel-kabel pembangunan kita, tapi kalau kita punya sistem yang baik tikusnya mudah ditangkapi,” kata Mahfud Md

Sekarang kita mulai menangani masalah ini, dan BP2MI telah melakukan pengawasan yang ketat untuk meningkatkan keberangkatan yang legal, karena masih banyak yang melakukan keberangkatan secara ilegal dan kita tidak mengetahuinya sampai ada peristiwa seperti ini,” tandas Mahfud. ***

Redaksi- Armen kincai

Kepada Seluruh Masyarakat, Jika memiliki informasi, dan menemukan kejadian/peristiwa penting, atau pelanggaran hukum, baik oleh warga atau pejabat pemerintah/lembaga/penegak hukum, silahkan mengirimkan informasi ke

Redaksi kami. Merupa narasi/tulisan, rekaman video/suara

ke No telepon/WA: 087839121212