DUMAI, Detik12.com – Usaha penggemukan sapi sangat menjanjikan karena tiap ekornya mampu memperoleh keuntungan pada kisaran Rp 5 juta hingga Rp 7 juta hanya dalam waktu 4 hingga 6 bulan.
“Ini kalau cuma satu ekor, bagaimana kalau satu peternak memiliki lima ekor sapi yang khusus untuk program penggemukkan, tentu keuntungannya akan pada kisaran Rp 25 juta hingga Rp 35 juta,” ujar Yahya warga Dumai yang selama ini menekuni bisnis jual beli sapi saat ditemui Crew media ini, Rabu (29/3/2023).
Keuntungan per ekor sapi yang mencapai Rp 5 hingga Rp 7 juta itu didapat dari harga beli sapi sekitar Rp 7 juta per ekor. Kemudian digemukkan sekitar 4-6 bulan, lalu harga jualnya akan berada pada kisaran Rp 12 hingga 15 juta per ekor.
Hanya saja, menurut Yahya baru ada beberapa peternak saja yang berani melakukan penggemukan itu di Kota Dumai.
Sementara banyak peternak lainnnya di Dumai masih banyak yang tidak membaca peluang itu, bahkan ketika peluang itu muncul karena adanya tawaran kredit dari bank, mereka juga takut tidak berhasil sehingga untuk mencoba menggemukkan sapi saja tidak berani.
Sebenarnya, kata dia lagi usaha pengembangan sapi di Riau umumnya sangat menjanjika sebagai usaha penggemukkan maupun untuk pembibitan, apalagi hingga kini kebutuhan konsumsi daging sapi di Riau baru dapat dipenuhi peternak lokal sebanyak lebih kurang 20 persen, sedangkan selebihnya yang 80 persen harus didatangkan dari luar Riau.
Kebutuhan daging sapi di Riau mencapai 19.480 ton pertahun atau setara 152 ribu ekor sapi pertahun.
Sementara populasi sapi di Riau sesuai data terakhir tahun 2022 mencapai 209.601 ekor, tapi sapi yang dapat dipotong hanya 24 ribuan.
Yahya menyebutkan, jika usaha penggemukan sapi adalah sampingan diluar beliau memang sejatinya adalah seharinya adalah bisnis jual beli sapi/ pengadaan sapi namun terkadang dari sekian sapi yang DIA datangkan dari beberapa luar daerah. bervariasi.
Ada sapi yang memang layak untuk dipasarkan kembali dan ada juga beberapa yang memang harus di rawat dan dipelihara lagi agar bobot tubuhnya lebih gemuk sehingga bisa dijual dengan harga yang jauh lebih tinggi, Ujarnya.
” Semua pasti ada resikonya namun jauh sebelumnya kita juga harus siap menyiasati permasalahan yang akan muncul, resiko kematian akibat penyakit dan lain lain harus kita minimalisir sehingga kerugian besar diupayakan tidak terjadi dalam usaha penggemukan sapi ini” paparnya lagi.
Di sisi lain, kebutuhan konsumsi daging sapi warga Riau, Kota Dumai khususnya yang sebahagian besarnya didatangkan dari luar Daerah seperti Jawa, Lampung dan lainnya.
Kondisi inilah yang menjadikan peluang besar bagi masyarakat Riau untuk menjadikan peternakan sebagai usaha utama, bukan sebagai usaha sampingan seperti yang terjadi selama ini.
“Apabila usaha ternak sapi dijadikan usaha utama, maka semua energi dan pola pikir peternak akan tercurah pada sapi peliharaannya, sehingga hal ini akan dapat menjadikan peternak memiliki kekuatan besar dan sukses mengembangkan peternakan,” pungkasnya.**