DUMAI, (DETIK12.com) – Menanggapi rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar, Ketua DPD Partai Ummat Kota Dumai, Syafrizal Djambak menyebukan, kenaikan harga BBM tersebut sama saja bermain diatas penderitaan masyarakat.
Ia menilai, kenaikan harga BBM itu bisa melemahkan ekonomi masyarakat. Apalagi sekarang ini masyarakat dalam keadaan kesulitan ekonomi. Dengan kenaikan harga BBM tersebut, penderitaan masyarakat akan bertambah.
Menurutnya, pemerintah seharusnya mengurus kelangkaan BBM jenis solar yang sekarang sulit didapatkan oleh masyarakat. Atas kenaikan harga BBM ini, Partai Umat secara tegas mengatakan menolak.
“Seharusnya urus dulu kelangkaan BBM. Betul-betul menjamin pengendalian dan pengawasan terhadap ketersediaan dan distribusi kuota BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar agar dapat tersedia serta dengan mudah didapatkan oleh masyarakat. Ini sama seperti bermain diatas penderitaan masyarakat. Dalam hal ini Partai Umat menolak atas kenaikan BBM tersebut,” Syafrizal Djambak.
Saat ini, kata tokoh pers Riau ini, masyarakat rela antre berjam-jam, bahkan hingga dini hari demi mendapatkan BBM bersubsidi. Khususnya, BBM jenis Solar.
“Terkadang, transportasi angkutan barang dalam satu trip itu butuh waktu 3 hari bahkan bisa sampai 10 hari karena mereka beli minyak di SPBU itu harus mengantre, kemudian pengisiannya itu dibatasi, tentu kasihan kita melihatnya. Seharusnya supir itu waktunya 3 hari, ini malah jadi 10 hari. Tentu masyarakat butuh makan dan pastinya pemilik transportasi angkutan barang pasti juga menaikkan ongkos transportasinya, karena kalau tidak ya mereka rugi,” terang Ketua DPD Partai Ummat Kota Dumai.
Syafrizal juga menekankan, pemerintah harus mengantisipasi efek domino jika BBM subsidi bakal diumumkan naik.
“Ya, pasti kalau BBM naik, maka otomatis barang-barang, ya otomatis harga-harga barang pokok ikutan naik. Tentu pemerintah harus memikirkan hal ini jangan sampai ekonomi masyarakat kita semakin sulit,” tambah Syafrizal Djambak.***