
Detik12.com, Nada miring terkait kepemimpinan Walikota Dumai, H Paisal, SKM, MARS mulai terdengar. Terutama menyangkut sejumlah janji-janji politik yang belum terealisasi hingga saat ini.
Dirangkum dari beberapa suara masyarakat, hampir 2 tahun hasil kinerja dan janji janji pilkada di bawah kepemimpinan walikota Dumai H Paisal mulai kedengaran. H Paisal dikutip di dalam beberapa informasi diduga lalai dan tidak tepat janji.
hal tersebut diutarakan beberapa suara masyarakat Dumai, melalui beberapa media yang ada di kota Dumai. kepemimpinan H Paisal SKM dinilai cuma penabur janji janji dan diduga bermonopoli kekuasaan.
Seperti yang disampaikan Kep Atar, warga Buluh Kasap, Kota Dumai. Pria ini secara terang-terangan mengatakan, untuk 2024 dia tidak akan memilih H Paisa dan akan memilih calon lain.

“untuk pilkada 2024 Saya akan memilih calon lain, Kalau H Paisal tak ingin, tak relo aku milih lagi. Karena tidak nampak kerjanya, dan janji dia jarang ia tunaikan. Banyak masih kekurangan yang dilakukan H Paisal ini,” ujar Kep Atar dengan logat melayu kepada Detik12.com.
Hal senada juga diungkapkan salah seorang Ketua Rukun Tetangga ( RT) di Kecamatan Dumai Kota yang enggan di sebutkan namanya ia merasa menyesal sebagai tim sukses untuk mendukung dan pilih Paisal di Pilkada Dumai 2020.
Kekecewaanya ini mengingat janji- janji Paisal yang di ucapkan ketika kampanye di Pilkada lalu tidak ditepati. Menurutnya Walikota Dumai Paisal ketika di hubungi hanya berjanji untuk membenahi infrastruktur di wilayah RT nya namun tidak ada terrealisasi.
“Cam mana Paisal ini, nyesal saya pilih dan mendukungnya, janji ke janji saja tidak ada yang betul katanya, yang anggaran APBD Murni, APBD Perubahan, APBD Propinsi lah untuk memperbaiki infrastruktur di wilayah kerjanya, namun hanya janji”, ungkap Ketua RT ini kesal.

Kekesalan tersebut juga dilontarkan Andi yang juga tokoh masyarakat di Kecamatan Sungai, Kelurahan Bangsal Aceh, Suka Damai ia malah menyatakan sikap mosi tidak percaya terhadap Walikota Dumai H Paisal SKM MARS karena dianggap gagal dalam memimpin Dumai sebagai Walikota Dumai, sesuai slogan yang di gembus-gembuskan menjadi Kota Idaman jauh dari realita yang ada.

“Janji tinggal janji. Jangan lah disaat butuh dan perlu suaro ajo datang ke masyarakat, ngemis-ngemis minta suaro dan minta dukungan. Tapi setelah naik menjadi Walikota Dumai menagih janji-janji yang disepakati pun haram ado dan dilupokan sehingga menghiraukan yang notabane menjadi kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Pemimpin macam gini tak layak dijadikan pemimpin untuk masyarakat Dumai. Karena hanya mementingkan pribadi semata disaat ingin mencalonkan sebagai walikota,” terang Andi dengan nada kesal.
Penulis ( Armen)