Detik12.com- Setelah hampir tujuh bulan terakhir berjibaku memperbaiki kondisi RSUD Dumai baik itu layanan maupun perobatan dan akibat diterpa berbagai persoalan baik internal maupun eksternal, kini direktur RSUD Ridhonaldi bisa bernafas lega.
Pencapaian baik dibawah komando dr Ridhonaldi menggambarkan kerja keras seluruh lapisan manajemen dalam upaya mengakhiri tren negatif sejak akhir tahun lalu, apalagi sisteam layanan BPJS maupun non bpjs.
Hanya dalam tempo kurang dari tujuh bulan, dr Ridho hampir mampu mengkoreksi angka pengeluaran dan melunasi hutang pembelian obat obatan di akhir tahun 2019 menjadi menyentuh level terbaik RSUD Dumai berdasarkan laporan keuangan terakhir 2019.
Gebrakan dr ridho dimulai dengan membayar tunggakan glosirr (repp) obat untuk menutupi kebutuhan obat di RSUD Dumai, sekaligus memperbaiki mutu layana.
Tidak berhenti disitu, dr Ridho bersama jajarannya melakukan perbaikan yang cukup cepat dengan meminimalkan proyek pembangunan dan perbaikan di likaran RSUD, Artinya dana tersebut bisa untuk membayar tagihan obat yang ter tungak, restrukturisasi utang sehingga mampu mengembalikan modal perobatan di RSUD menjadi terjamin, ke posisi yang lebih baik.
“Kita menjamin stok obat di RSUD Dumai saat ini masih aman, itu yang lebih Penting, karna kita coba melunasi pembayaran pengambilan obat, ini artinya kita menjaga stok obat tetap aman,” ujar dr ridho.
Dr ridho sempat tersenyum ketika disingung masalah mogok para dokter,” ah itu cuma salah miskomunikasi saja,, mereka minta diskusi lansung kesaya, dan itu kedepanya kita usahakan,” ujar ridho.
Perbaikan sistem kepegawaian hingga budaya kerja diyakininya memberikan sumbangan besar dalam mendongkrak kinerja di RSUD yang berbasis Layanan Publik.
Penulis : Armen j