DUMAI, DETIK12.COM. — Untuk memgkelabui para oknum aparat penegak hukum di laut, oknum pencuri dan penampung minyak Crude Palm Oil di laut berpura pura atau berlagak sebagai agen penyedia jasa tukang kuras / pembersih ( Calining ) minyak CPO dari palka kapal Tengker dan Ponton.
Sebagaimana di ungkapkan salah seorang nara sumber yang layak dipercaya di seputraan dermaga pelabuhan TPI, kepada tim CYBBER88.co.id dan DETIK12.COM.
Dalam perbincangannya kepada tim CYBBER88.co.id dan DETIK12.COM si nara sumber yang tidak disebut namanya itu mengaku pernah melakoni kegiatan pembelian dan penjualan minyak CPO murni dari tengah perairan Dumai
Awal nya menurut sumber dia hanya untuk memenuhi permintaan salah satu pengusaha angkutan laut dan perusahaan sipenerima barang ( minyak CPO ) di Dumai.
Atas permintaan pada tenaga kerja untuk membersihkan sisa minyak yang menempel didinding palka kapal Tengker dan Ponton itu si nara sumber tersebut mengaku merekrut orang dari kampung halaman sebanyak 15 orang.
Awalnya kegiatan dia dan nggotanya hanya membersihkan sisa minyak itu, namun kerena ada ABK ( Anak Buah Kapal ) dan salah seorang karyawan sonding perusahaan penerima minyak CPO menurut dia menawarkan untuk mencarikan pembeli minyak CPO murni.Akhirnya menurut sumber dia nekad mencari pemodal untuk mebeli dan nampung minyak CPO murni dari tengah laut.
” Ternyata kerjanya gampang hasilnya gede.Bayangkan kerja tidak sampai satu malam tapi kami bisa memperoleh keuntungan besar.Yang biasanya membayar gaji anggota hanya 250 – 300 ribu/ orang.Setelah beralih kegitan sebagai pembeli dan penampung minyak minyak CPO murni dari kapal Tengker dan Ponton.Saya bisa bayarkan gaji anggota 3 – 4 juta per orang/ satu kali kerja..” Ujar sumber seraya mengatakan kalau dari hasil pembelian dan penjualan minyak CPO murni hasil curian dan tadahan di tengah laut dirinya bisa meraup keuntungan puluhan sampai ratusan juta per sekali kerja
” Bayangkan, kita belinya dari pihak kapal murah sementara menjualnya ke penadah / pembeli di darat mahal.Missalnya dari pihak kapal kita membeli Rp 3000 ( Tiga Ribu )/ Kg, nah menjual/ menolak ke toke penampungan di darat bisa mencapai Rp 6000 – 6,500 ( Enam Ribu Limaratus Rupiah )/Kg.” Ujar si nara sumber seakan menguraikan keuntungannya
Karena kegiatan atau aktivitas pencurian dan penampungan minyak CPO secara ilegal di tengah laut perairan Dumai menurutnya sangat menggiurkan, maka sampai saat ini menurut sumber, banyak pemilik modal yang berinvestasi untuk bisnis haram tersebut.
Dikarenakan aktivitas pencurian dan penadahan minyak CPO di laut waktu itu menurut sumber semakin lancar.” Saya lihat aktivitas kami semakin lancar dan group sipencuri minyak CPO seperti kami semakin banyak.Maka saya coba buka gudang di darat untuk menampung hasil curian anggota dan group anggota lainnya.Tapi sayang, kegiatan saya di darat tidak panjang.Saya kalah saing dengan toke asal dari Batam ( Kepulauan Riau ).Akhirnya saya tumbang.” Ujar sumber tersebut dengan raut wajah sedih
Salah satu toke penang minyak CPO murni dari laut di darat yang paling maju dan berjaya sampai sekarang menurut sumber adalah toke berinitial Ah
Ditanya siapa Ah dan dimana lokasi tempat operasionalnya.Si nara sumber hanya berkata.” Namanya si Ah tempat lokasinya di tepi sungai mesjid purnama.” Ungkap sumber mengakhiri perbincanganya dengan tim CYBBER88.CO.ID dan DETIK12.COM
Berbeda dengan penuturan Kt, kepada tim DETIK12.COM dan CYBBER88.co.id sumber ini mengaku pernah mendengar perbincangan antara sipembeli minyak CPO di laut dengan salah seorang ABK kapal pengangkut minyak CPO ke Dumai
” Kalau ditanya secara bagai mana cara toke penadah minyak CPO mendapatkan minyak CPO murni dari pihak Kapal tongkang dan Tengker saya kurang paham.Tapi saya secara tidak sengaja perna mendengar mantan toke saya berkomunikasi kepada salah seorang oknum Nahkoda kapal dan oknum tukang sonding minyak CPO perusahaan penerima minyak CPO di Dumai.Dari hasil lobi lobi toke saya dengan pihak juru sonding perusahaan penerima CPO dan Nahkoda Kapal pengangkut minayak CPO saat itu.Kami bisa menyedot, memuat dan mengangkut minyak CPO murni sebanyak kurang lebih 150 ton ke tepi pantai daerah Purnama.” Ungkap pria muda itu disalah satu warung kopi kepada tim YBBER88.co.id dan DETIK12.COM
Berbeda dengan penuturan warga Kelurahan Dumai Kota.Kepada CYBBER88.co.id warga yang tinggal di daerah Rimba Sekampung ini mengaku sempat jadi buron pihak Kepolisian Polda Riau karena bos ( yang mempekerjakan ) nya dilaporkan menggelapkan minyak CPO milik salah satu perusahaan penimbunan dan pengolahan minyak CPO di seputaran pantai PT PELINDO 1 { Persero ) Cabang Dumai
” Kejadiaannya sekitar 3 tahun lalu bang.Kebetulan minyak CPO yang diangkut kapal tag boat itu milik oknum petinggi di Polri.Seminggu setelah kami sedot minyak dari Tag Boat itu.Toke berkedok tukang kuras yang mempekerjakan kami di cari beberapa orang oknum Polda Riau.Merasa terancam.Saya pun terpaksa menghindar.” Ungkap pria paroh baya yang tidak disebut namanya itu seakan menceritakan keluh kesahnya kepada tim CYBBER88.co.id dan DETIK12.COM
Lain halnya dengan penuturan RS, kepada tim CYBBER88.co.id dan DETIK12.COM wanita paroh baya yang mengaku sebagai karyawaty di perusahaan yang membidangi pemasaran di perusahaan pelayaran angkutan laut ini menjelaskan, bahwa diri nya pernah diperiksa di Polda Riau hanya gara gara ulah para oknum toke ( cukong ) mafia/ pencuri dan penadah minyak CPO di laut.
” Ya, saya sempat di curigai oleh pimpinan saya bekerjasama dengan Nahkoda Kapal dan bos pelaku pencuri minyak CPO itu.Namun saat saya tantang pihak penyidik Polda Riau untuk menghadirkan Nahkoda dan bos penadah minyak CPO tersebut.Akhirnya saya disuruh pulang sama oknum penyidik Polda Riau yang menangani perkara itu.” Ujar RS dengan nada tegas seraya menyebut nama atau inisial toke mafia CPO di laut tersebut kepada tim DETIK12.COM dan CYBBER88.CO.ID
Terkait kasus dugaan pencurian minyak CPO di laut itu, sejumlah masyarakat Dumai mengaku menaruh kurang percaya dengan kinerja aparat terkait seperti Sat Pol Air Polres Dumai, Polisi Airud dan TNI AL Lanal Dumai
Timbulnya pertanyaan atau keraguan akan kinerja para oknum penegak hukum di laut tersebut menurut sumber akibat masih adanya informasi yang berhasil di rangkum CYBBER88.co.id dan DETIK12.COM di lapangan yang menyebutkan, bahwa sampai saat ini aksi pencurian minyak Crude Palm Oil ( CPO ) di perairan laut Dumai masih marak dan terkesan meraja lela
Dan maraknya serta langgengnya aksi pencurian minyak CPO tersebut di tengah laut menurut sumber tim CYBBER88.co.id dan DETIK12.COM tidak terlepas dari adanya dugaan kerjasama terselubung antara oknum toke mafia CPO dengan ABK ( sipengangkut minyak CPO ), petugas loding perusahaan pengorder minyak CPO, oknum penyedia jasa tenaga penguras ( Claining Servis ) kerak / sisa minyak CPO dan para oknum penegak hukum di laut
Dan untuk memuluskan aksi pencurian dan penadahan minyak CPO berkedok Claining Service di tengah laut itu menurut sumber. Pihak atau oknum toke mafia prncuri dan penadah minyak CPO tersebut terpaksa harus terlebih dahulu merogo kocek ( kantong ) untuk menservice para oknum oknum berkompeten di laut dan darat
Menariknya menurut sumber, kendati sejumlah pihak perusahaan penimbun dan pengolah minyak Crude Palm Oil ( CPO ) yang ada di sekitar pesisir pantai wilayah Dumai berulangkali melapor dan memenjarakan sejumlah oknum pelaku pencuri dan penadah minyak CPO dari laut
Namun aksi dugaan pencurian dan penampungan ( penadah ) minyak CPO dari Kapal Tengker maupun Ponton di tengah laut menurut sumber masih tetap berjalan lancar alias mulus
Dengan demikian menurut sumber, kuat dugaan bahwa aksi atau kegiatan pencurian minyak CPO di tengah laut tersebut sudah “terorganisir”
Informasi lainnya yang berhasil di rangkum tim CYBBER88.co.id dan DETIK12.COM di lapangan memyebutkan bahwa di Kota Dumai ada beberapa orang keagenan khusus menyediakan tenaga kerja Claining Servis minyak CPO
Dan masing masing para penyedia jasa Claining Service ini menurut sumber telah punya canel, baik Nahkoda Kapal maupun oknum aparat berwenang di laut maupun darat
Dan untuk bisa memperoleh minyak CPO murni lebih banyak dari Kapal yang di Claining ( bersihkan ) nya.Pihak atau oknum penyedia jasa Claining Service menurut sumber terlebih dahulu bernogoisasi dan membuat kesepakatan dengan pihak oknum ABK atau Nahkoda Kapal yang mengangkut minyak CPO tersebut
Dan untuk menghindari adanya Klaim karena susut.Oknun Nahkoda atau ABK kapal yang bermain dengan oknum mafia pencuri minyak di laut sengaja melobi dan bernegosiasi dengan oknum petugas loding ( bongkaran ) dan sonding ( pengukur ) kadar dan berat minyak di perusahaan penerima ( pengorder ) minyak CPO tersebut.
Adanya operandi dugaan kerjasama pencurian minyak CPO di tengah laut itu juga di akui oleh salah seorang Humas perusahaan penimbun dan pengolah minyak CPO di Kota Dumai
” Mamang aneh, dari beberapa kasus dugaan penggelapan dan pencurian minyak CPO yang kita laporkan ke pihak berwajib.Para oknum karyawan kita di Pengadilan Negeri Kls IA Dumai selalu mengaku bekerjasama dengan beberapa orang ABK dan oknum pencuri yang berpura pura berprofesi sebagai keagenan tenaga Claining Service.” Ujar salah seorang Humas perusahan penimbun dan pengolah minyak CPO di Dumai, Jum at ( 29/05/2020 )
Hal senada juga di sampaikan salah seorang pria paroh baya.Pria yang mengaku pernah menggeluti kegiatan dugaan pencurian dan menampung ( tadah ) minyak CPO di laut ini juga menjelaskan
” Sebenarnya kegiatan Claining Service ( Menguras/membersihkan ) palka kapal tongkang atau ponton itu hanya dalih.Karena kebanyakan kenyataan di lapangan.Minyak CPO murni pun ada tersisah dalam palka kapal.Nah untuk bisa mendapatkan/ memperoleh minyak CPO murni.Pihak atau oknum dalang /majikan penyedia jasa Claining Service selalu terlebih dahulu menghubungi dan bernegosiasi dengan salah seorang ABK kapal pengangkut CPO yang menuju pembongkaran/ loading.” Ujar pria berinisial S kepada suarapersada.com di salah satu pelabuhan Dumai, Jum at ( 29/05/2020 )
Dan untuk memuluskan aksi dugaan pencurian dan penampungan minyak CPO di tengah laut.Pihak atau oknum yang merekrut serta menyuruh orang melakukan aksi pencurian minyak tersebut menurut sumber sengaja menyuruh kaki tangannya untuk melobi pihak pihak berkompeten di laut maupun darat.
Terkait kebenaran informasi dugaan pencurian dan penampungan minyak CPO ilegal di tengah laut itu.Suara Persada.Com belum berhasil menemui dan konfirmasi kepada pihak terkait seperti Sat Pol Air, Airud, TNI AL, Sat Pol Air dan Polisi Kepelabuhanan.( Tiim )